Sabtu, 26 November 2016

SOSIAL


                     Gotong Royong Cermin Budaya Bangsa


Pendahuluan

Budaya merupakan ciri khas suatu bangsa yang di setiap bangsa masing – masing berbeda satu dengan lainnya. Budaya memiliki banyak nilai dan pesan keindahan, penghargaan dan kebersamaan bagi yang melestarikannya. Salah satu budaya bangsa kita yang sangat bernilai adalah gotong – royong, yang penerapannya tidak membedakan suku, agama, warna kulit, dan budaya daerah. Semua yang majemuk menjadi satu seperti semboyan kita “Bhinneka Tunggal Ika”. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan adalah makhluk sosial yang harus bekerja bersama dengan manusia lain untuk mencapai visi bersama, salah satunya dengan budaya gotong royong. Namun seiring berkembangnya zaman, teknologi semakin lama semakin canggih, perputaran informasi semakin cepat sehingga membuat manusia cenderung lebih memikirkan diri sendiri dan kurang peduli lingkungan sekitar. Ini mulai terjadi di kota besar yang mayoritas

Permasalahan


  1. Apa yang dimaksud dengan gotong royong?
  2. Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
  3. Bagaimana pengaruh budaya asing terhadap budaya gotong royong?


Pembahasan

1. Pengertian Gotong Royong

Gotong royong dapat dianggap sebagai suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat sukarela. Hal ini dilakukan agar kegiatan yang dikerjakan tersebut dapat berjalan dengan lancar, mudah dan terkesan lebih ringan karena dilakukan secara bersama-sama. Pendapat lain yang menyatakan mengenai gotong royong juga dinyatakan oleh beberapa pendapat dari berbagai referensi yang mendukung. Masyarakat secara umum menyatakan bahwa bahwa bergotong royong adalah kegiatan bersama-sama yang dilakukan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu. Begitu pula yang dimaksud kegotongroyongan merupakan cara kerja yang rasional dan efisien akan dibina tanpa meninggalkan suasana tertentu.

Kata gotong royong telah menjadi kosa kata Bahasa Indonesia. Bahkan telah masuk dalam kosa kata Bahasa Indonesia (Dewan Bahasa dan Pustaka, Kamus Dewan, 1997 : 412). Kata itu mungkin masuk ke dalam khasanah perbendaharaan Bahasa Indonesia bersamaan dengan kata berdikari (hal. 142), satu istilah yang sama – sama dipopulerkan oleh Bung Karno. Gotong royong berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, atau setidaknya mempunyai nuansa Bahasa Jawa. Kata gotong dapat dipadankan dengan kata pikul atau angkat. Sebagai contoh, ada pohon yang besar roboh menghalangi jalan di suatu desa. Masyarakat mengangkatnya bersama- sama untuk memindahkan kayu itu ke pinggir jalan. Orang desa menyebutnya dengan nggotong atau menggotong. Demikian juga ketika ada seorang anak jatuh ke selokan dekat gardu desa, dan kemudian seseorang mengangkatnya untuk mengentaskan anak itu dari selokan. Kata royong dapat dipadankan dengan bersama-sama.



2. Pengertian Globalisasi


Menurut beberapa ahli pengertian globalisasi adalah sebagai berikut :

  •  G. Mc. Grew (1992) :
Globalisasi mengacu pada keserbaragaman hubungan dan kesalingterkaitan antara negara dan masyarakat. Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekwensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.
  • Thomas L Friedman .(2009):
Globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi ideologi, yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai- nilai dan budaya tertentu ke seluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat pergerakkannya sejak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah samudra oleh orang-orang Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia, sehingga batas-batas suatu negara menjadi bisa. Globalisasi merupakan suatu proses yang harus terjadi dan tidak mungkin dihindari. Kemajuan bidang komunikasi menghasilkan media yang canggih sehingga memudahkan terjadinya proses globalisasi.


3. Pengaruh Globalisasi dalam Budaya Gotong Royong


Dalam perjalanan bangsa terjadi perubahan dalam sikap budaya bangsa Indonesia. Sikap budaya gotong royong yang semula menjadi sikap hidup bangsa telah mengalami banyak gempuran yang terutama bersumber pada budaya Barat yang agresif dan dinamis, mementingkan kebebasan individu. Dengan memanfaatkan keberhasilannya di berbagai bidang kehidupan serta

kekuatannya di bidang fisik dan militer, barat berhasil semakin mendominasi dunia dan umat manusia. Dampak globalisasi ini telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan yang ada di masyarakat, salah satunya adalah aspek budaya gotong royong Indonesia. Masa sekarang ini, dampak globalisasi telah mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia tentang hakikat budaya gotong royong. Masyarakat lebih suka membeli barang – barang mewah yang sarat dengan pemborosan daripada menyisihkan hartanya untuk membantu orang fakir dan miskin. Masyarakat menjadi cenderung individualis, konsumeris, dan kapitalis sehingga rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan senasib sepenanggungan antar sesama manusia mulai hilang tergerus ganasnya badai globalisasi yang mempunyai dampak negatif serta dampak positif tanpa difilter terlebih dahulu oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Arus globalisasi dalam bidang sosial budaya begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama kalangan muda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda seakan kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.



Kesimpulan

  • Gotong royong adalah unsur budaya yang membuat bangsa menjadi bangsa yang besar dan kuat.
  • Dengan semangat gotong royong, mudah bagi bangsa untuk mengatasi suatu masalah karena

         semua bekerja untuk menyelesaikannya bersama.

  • Globalisasi masuk ke dalam aspek budaya suatu masyarakat atau negara yang akan berdampak pada perubahan budaya tersebut karena globalisasi adalah hal yang pasti terjadi di semua aspek kehidupan.
  • Dengan semangat gotong royong, dapat memeratakan program pembangunan nasional, dan tidak membuat jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin karena semua manusia Indonesia bersatu untuk mencapai tujuan mulia bersama.
Referensi:

https://jonikoidriss.wordpress.com/2014/12/24/tugas-softskill-makalah-ilmu-sosial-budaya-gotong-royong-cermin-budaya-bangsa/

0 komentar:

Posting Komentar