Pengertian Penduduk
DAFTAR PUSTAKA
http://fadlialmuwallid.blogspot.co.id/2016/10/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html
Penduduk adalah mereka, sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah atau daerah negara . Ada juga yang dikenal dengan bukan penduduk, yaitu mereka yang tinggal dalam sebuah negara tapi tidak ingin tinggal di negara tersebut. Dalam pengertians ederhana, penduduk adalah kelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu. Ada beberapa hal yang berkaitan mengapa sekelompok orang tersebut tinggal disebuah negara, bisa jadi karena ada faktor kemanan, faktor pekerjaan dan masih banyak lainya. Kesimpulan dari pengertian penduduk adalah mereka sekelompok orang yang tinggal dinegara atau wilayah tertentu. Di negara kita, pasal yang khusus mengatur mengenai masalah kependudukan diatur dalam pasal 26 UUD 1945.
Masyarakat
(sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kebudayaan
umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan. Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang. Kemudian antara masyarakat dan kebudayaan juga mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a. Penduduk : Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
b. Masyarakat : Kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
c. Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.
Masalah Penduduk Indonesia
1. Rapat penduduk, adalah perbandingan antara jumlah orang dengan tanah yang didiami/ diolah dalam satuan luas. Satuan luas daeral rura/ desa adalah hektare (kilometer persegi), sedangkan untuk daerah urban/ kota adalah meter persegi. Kegunaan mengetahui rapat penduduk adalah :
- Mengetahui ada atau tidaknya gejala over polpulation
- Mengetahui pusat-pusat agglomenrasi/ pengelompokan penduduk
- Untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun pusat budaya.
2. Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan terjadi kelebihan dan kekurangan penduduk. Pada beberapa wilayah hal itu dipengaruhi oleh lokasi, iklim, sumber alam, transportasi.
3. Tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah, sebabnya yaitu kurangnya fasilitas pendidikandan pendapatan perkapita penduduk yang masih rendah. Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR) Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li/Pi x 1.000
Keterangan :
- ASBR: Angka kelahiran khusus
- Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
- Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
- 1.000 : Konstanta
Pengertian Dinamika Penduduk
seluk beluk lainnya yang masih termasuk di dalamnya bisa anda ketahui di sini. Kali ini kita akan membahas mengenai kependudukan yang berisi mengenai dinamika penduduk dan lain sebagainya yang bisa anda ketahui informasinya. Meski ini merupakan suatu materi yang sudah pernah diajarkan oleh institute pendidikan, namun tidak ada salahnya apabila anda terus menggali informasi mengenai hal ini untuk dapat terus mengingat perihal ini. Sebelumnya, anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu penduduk. Penduduk merupakan sekumpulan manusia yang menempati suatu daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu, misal 1 tahun 3 tahun atau berpuluh-puluh tahun lamanya. Apabila di Indonesia, banyaknya penduduk ini akan dihitung pada jangka waktu tertentu pada setiap daerah secara berkala. Adanya perubahan jumlah penduduk pada setiap tahunnya itu dipengaruhi oleh adanya kelahiran, kematian, perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya, dan lain sebagainya.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansif)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India. Ciri-ciri piramida penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut. Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit. Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian. Pertumbuhan penduduk relatif tinggi. Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.
2. Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama.
Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju. Ciri-ciri piramida penduduk stasioner antara lain sebagai berikut. Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang. Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian relatif lebih rendah. Pertumbuhan penduduk kecil. Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
3. Piramida Penduduk Tua (Konstruktif)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi.
Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss Ciri-ciri piramida penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut. Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil. Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa. Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian. Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun. Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
Definisi Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis
Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
2. Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun. Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Tujuh unsur kebudayaan tersebut meliputi hal-hal berikut ini.
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4. Bahasa (lisan maupun tertulis).
5. Kesenian (seni rupa, seni gerak, dan sebagainya).
6. Sistem pengetahuan.
7. Religi (sistem kepercayaan).
Terdapat 3 wujud kebudayaan, yaitu
· ide/ gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada masyarakat yogyakarta ialah mempercayai adanya hal hal yang berbau mistis,seperti mempercayai benda benda pusaka, makna motif batik dan lain lainnya
· aktifitas : kegiatan/tindakan yang di lakukan masyarakat. contoh wujud kebudayaan dari aktifitas pada masyarakat yogyakarta ialah siraman pusaka,labuhan,pemberian sesajen padatempat yang di anggap terdapat sesepuh yang telah tiada, dan lainnya
· hasil budaya : berupa suatu peninggalan,hasil karya/benda/fisik. contoh wujud kebudayaan dari hasil budaya pada masyrakat yogyakarta ialah keraton,alun alun,batik,keris dan lainny
A. Cara (Usage)
Jenis norma ini menunjuk pada suatu bentuk perbuatan pribadi. Norma ini jelas terlihat pada hubungan antarindividu. Pelanggaran pada norma ini tidak menimbulkan reaksi yang besar dari masyarakat, tetapi hanya berupa celaan.
Contoh:
Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila ada seseorang yang sedang makan berdecap.
Tata cara makan kolak pisang biasanya menggunakan sendok, tetapi ada yang menggunakan tangan. Hal ini dianggap melanggar norma.
Jenis-Jenis Norma Berdasarkan Daya Ikatnya
B. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Norma ini dapat dilihat dengan kesukaan individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman bagi pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan, ejekan, dan menjauhkan diri dari si pelanggar. Jika pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer telinganya, dicubit, atau dimarahi.
Contoh:
Mencium tangan orang tua pada waktu akan pergi.
Memberi salam pada waktu berjalan di hadapan orang lain.
Antre pada waktu membeli karcis pertandingan sepak bola.
Menghormati orang yang lebih tua.
C. Tata Kelakuan (Mores)
Norma ini dipergunakan sebagai pengawasan baik langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan memberikan batasan-batasan pada perilaku individu dan menjaga solidaritas (kesetiakawanan) di antara anggota-anggota masyarakatnya. Pelanggaran terhadap norma ini adalah sanksi berat. Perbedaan tata kelakuan akan ditemui pada berbagai daerah. Hal ini terjadi karena tata kelakuan timbul dari pengalaman yang berbeda-beda dari masyarakat tersebut. Tata kelakuan bisa bersifat paksaan, tetapi bisa juga bersifat sebagai larangan sehingga secara langsung dapat dijadikan sebagai alat di mana anggota masyarakat harus menyesuaikan dengan tata kelakuan tersebut.
B. Adat Istiadat (Customs)
Norma ini menunjuk pada kekuatan penyatuan setiap pola perilaku masyarakat. Apabila ada anggota masyarakat yang terbukti melanggar aturan adat, maka akan mendapatkan hukuman tergantung dari tata aturan yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pelanggaran yang dilakukan akan menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan norma-norma lainnya. Misalnya dikucilkan atau diusir dari masyarakat tersebut.
Contoh dari norma agama antara lain :
1) Larangan untuk melukai dan membunuh (semua ajaran agama).
2) Dilarang untuk mencuri, berzina, mabuk-mabukan, berkata kotor.
3) Perintah untuk berbakti kepada orang tua.
4) Larangan untuk meninggalkan ibadah karena akan mendapat dosa.
5) Perintah untuk menghormati orang yang lebih tua
a. Pranata Ekonomi
Pranata Ekonomi adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan material, termasuk di dalamnya produksi, distribusi, dan konsumsi. Contoh pranata ekonomi adalah berburu, berternak, bertani, industri, koperasi, perbankkan dan
jenis mata pencaharian lain.
b. Pranata Sosial
Pranata Sosial adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Seperti tata cara perkawinan, pengaturan keturunan, sistem kekerabatan, dan tempat tinggal.
c. Pranata Pendidikan
Pranata Pendidikan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, yaitu proses pembelajaran berbagai norma, pengetahuan, keterampilan, dan aspek budaya lain yang berlaku dalam masyarakat.
d. Pranata Kepercayaan dan keagamaan
Pranata Kepercayaan dan keagamaan adalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spritual manusia. Contohnya tatacara melaksanakan upacara keagamaan, doa, pantangan-pantangan, dan sebagainya.
e. Pranata Politik
Pranata Politik adalah pranata yang berhubungan dengan cara, jalan, dan alat yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan bersama dalam masyarakat. Seperti kekuasaan, pemerintahan, demokrasi, partai, dan sebagainya.
f. Pranata Kesenian
Pranata Kesenian adalah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak, seni drama, kesusastraan, dan sebagainya.
g. Pranata Somatik
Pranata Somatik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah manusia demi kenyamanan hidup, seperti kesehatan, kebugaran, kecantikan, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fadlialmuwallid.blogspot.co.id/2016/10/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html
0 komentar:
Posting Komentar