Pada prinsipnya,
e-business kerap didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara
langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang/atau jasa dengan
memanfaatkan internet sebagai transaksi. E-business adalah penambahan proses
transaksi atau bisnis dengan dukungan e-commerce, juga dukungan front office
berupa peralatan situs web yang dipublish untuk dapat berhubungan dengan
pelanggan, supplier, distributor, retail dan terak hir berupa dukungan back
office dengan perpaduan aplikasi-aplikasi e-bisnis seperti: e- CRM(Customer
Relationship Management), ERP(Enterprise Resources Planning),e-SCM (Supply C
hain Management), Selling Chain Management dan lain-lain. (Kalakota,2001, p4)
E-business (Inggris: Electronic Business, atau “E-business”) dapat
diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilak ukan secara otomatis dan
semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama
kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan
bentuk kegiatan bisnis yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet.
E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan
fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan
mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan
pelanggan secara lebih baik. Dalam penggunaan sehari-hari, e-business tidak
hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam
hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam
fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data
elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran).Sebagai bagian dari
e-business, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat
www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang
mempunyai goal untuk menambah revenue dari perusahaan.
Jenis – Jenis E-Business
1. E-commerce Business-to-Consumer (B2C)
Perusahaan e-commerce yang masuk
kategori B2C ini memasarkan produk dan jasanya langsung dengan customer
(retail). Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini harus
mengembangkan situs web yang menarik untuk para pelanggannya misalnya dengan tersedianya
pajangan virtual dan katalog multimedia, proses pesanan yang interaktif, dan
sistem pembayaran yang aman. Karakteristik pada e-commerce B2C ini adalah
terbuka untuk umum karena informasi disebarkan untuk umum dan servis yang
diberikan bersifat umum juga (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan
oleh khalayak ramai.
2. E-commerce Business-to-Business (B2B)
Bentuk e-commerce B2B ini menggambarkan
sebuah pasar e-business yang terjadi antara dua perusahaan/organisasi.
Karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan e-commerce B2B ini biasanya karena
trading partner yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup lama sehingga sudah sama-sama memiliki trust.
3. E-commerce
Consumer-to-Consumer(C2C)
Kategori e-commerce C2C ini
menggambarkan customer melakukan penjualan langsung kepada konsumen lainnya
seperti e-Bay yang merupakan tempat lelang on-line, dimana para pelanggan dan
juga perusahaan saling membeli dan menjual ke satu sama lainnya melalui proses
lelang secara on-line. Contoh bentuk e-commerce C2C yang lain seperti : iklan
personal elektronik suatu produk atau jasa yang digunakan untuk menjual ataupun
membeli di situs koran elektronik, portal e-commerce pelanggan, atau situs web
personal.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dibahas dalam
penulisan topik paper yang berjudul “Penerapan E-Business pada
PT. Bank Bukopin”, meliputi beberapa hal
diantaranya:
1.Analisis penerapan E-business pada
beberapa proses suatu sistem berdasarkan jenis fungsionalnya yaitu : Customer
Relationship Management (CRM), Supply Chain Management/ERP/Inventory, Sistem
Penjualan (E-Commerce), Production, Human Resources Management, Sistem Keuangan
(Finance), Sistem Distribusi, dan Sistem Core Banking
2. Usulan penerapan e-commerce yang
akan akan dilakukan pada masa akan datang
3.Analsisis Global Management dalam
mengantisipasi persaingan usaha bisnis yang ada.
Kunci Sukses dalam E-Bisnis
Berikut ini merupakan factor- factor
yang perlu diperhatikan dalam meraih sukses E-bisnis:
1.
Customer Service
2.
Price
3.
Quality
4.
Fulfillment Time
5.
Agility
6.
Time to Market
7.
Market Reach
Dalam mengimplementasikan konsep
E-bisnis, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive
advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal
tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
·
Pada level operasional, yang terjadi
dalam E-bisnis adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital
(digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model
bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
·
Berbeda dengan bisnis konvensional
dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam E-bisnis
(internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu
dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah
menyaingi perusahaan terkait;
·
Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat
berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet,
sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya
yang sangat murah (rendahnya switching cost);
·
Fenomena jejaring (internetworking)
memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat
menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas,
harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan
oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
·
Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar
bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di
dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan
kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
Sam Walton, pendiri Wal-Mart, dibesarkan dalam keadaan
miskin dalam sebuah komunitas petani di sebuah pedesaan di Missouri. Saat itu
Amerika sedang mengalami masa depresi. Kemiskinan yang dialaminya saat beranjak
dewasa mengajarkannya tentang nilai dari uang dan ketekunan.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di University of Missouri, dia bekerja untuk J.C. Penny dimana dia pertama kali mendapatkan pengalaman mengenai retailing. Dia menjadi pejabat selama masa perang dunia ke 2, dan setelah itu menjadi seorang franchiser yang sukses dari toko Ben Franklin five-and-dime.
Di tahun 1962, dia mendapat ide untuk membuka toko yang lebih besar, yang berada diarea pedusunan, menawarkan produk dengan harga yang murah dan discount yang besar. Namun pihak manajemen tidak setuju dengan visinya ini. Tanpa kenal menyerah, Walton mengejar visinya, mendirikan Wal-Mart dan memulai kisah sukses dari toko retail. Saat Walton meninggal di tahun 1992, kekayaan keluarganya mencapai 25 milyar dollar.
Saat ini Wal-Mart adalah retailer nomor 1 di dunia, dengan lebih dari 4.150 toko, termasuk toko discount, kombinasi antara toko discount dan toko makanan, serta toko gudang yang bersifat keanggotaan (Sam's Club).
Dalam "Running a Successful Company: Ten Rules that Worked for Me," Sam Walton menerangkan tentang 10 prinsip untuk menjalankan sebuah perusahaan yang sukses, yaitu:
Setelah menyelesaikan kuliahnya di University of Missouri, dia bekerja untuk J.C. Penny dimana dia pertama kali mendapatkan pengalaman mengenai retailing. Dia menjadi pejabat selama masa perang dunia ke 2, dan setelah itu menjadi seorang franchiser yang sukses dari toko Ben Franklin five-and-dime.
Di tahun 1962, dia mendapat ide untuk membuka toko yang lebih besar, yang berada diarea pedusunan, menawarkan produk dengan harga yang murah dan discount yang besar. Namun pihak manajemen tidak setuju dengan visinya ini. Tanpa kenal menyerah, Walton mengejar visinya, mendirikan Wal-Mart dan memulai kisah sukses dari toko retail. Saat Walton meninggal di tahun 1992, kekayaan keluarganya mencapai 25 milyar dollar.
Saat ini Wal-Mart adalah retailer nomor 1 di dunia, dengan lebih dari 4.150 toko, termasuk toko discount, kombinasi antara toko discount dan toko makanan, serta toko gudang yang bersifat keanggotaan (Sam's Club).
Dalam "Running a Successful Company: Ten Rules that Worked for Me," Sam Walton menerangkan tentang 10 prinsip untuk menjalankan sebuah perusahaan yang sukses, yaitu:
Prinsip 1: Berkomitmenlah untuk mensukseskan bisnis anda. Anda harus lebih mempercayainya dibanding siapapun. Saya rasa, saya bisa mengatasi setiap hambatan karena saya mempunyai hasrat yang sangat kuat. Saya tidak tahu apakah anda harus terlahir dengan hasrat seperti ini, atau anda bisa mendapatkannya dengan cara mempelajarinya.
Yang saya tahu saya membutuhkannya. Jika anda mencintai pekerjaan anda, maka anda akan berusaha dengan sepenuh hati untuk melakukannya dengan sebaik mungkin. Sehingga cepat atau lambat, orang-orang disekitar akan tertulari hasrat tersebut, seperti sejenis demam.
Prinsip 2. Bagikan keuntungan anda dengan semua kolega anda, dan perlakukan mereka sebagai partner. Sebagai balasannya, mereka juga akan memperlakukan anda sebagai partner, dan bekerja bersama anda untuk mewujudkan impian dan harapan anda yang terindah.
Tetaplah sebagai sebuah perusahan dan pertahankan kendali jika anda menginginkannya, tapi bertindaklah sebagai pemimpin yang melayani dalam bekerja sama. Dorong kolega anda untuk mempertahankan sahamnya di perusahaan. Tawarkan discount untuk membeli saham, dan beri mereka saham sebagai hadiah untuk masa pensiun. Ini adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan.
Sumber: